Mengenal Hosting dan Domain

Teknologi merupakan hal yang mutlak harus dikejar agar kita dapat mengikuti perkembangannya yang semakin pesat. Kebutuhan informasi menjadi hal yang primer pada saat ini. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ini tak lepas dari internet sebagai wadah penyampainnya. Salah satu penyampaiannya itu biasa disebut dengan website. Website sekarang sangat dikenal. Banyak orang yang berbondong-bondong belajar membuat website. Disini, saya akan member tips awal bagaimana membuat website dengan baik
Dalam pembuatan website kita akan mengenal Domain dan Hosting. Tahukah anda tentang Domain dan Hosting?? Berikut penjelasannya.

DOMAIN
Pada ilmu matematika, Domain diartikan sebagai tempat asal. Di Dunia maya pun kita mengenal Domain sebagai tempat dimana website anda berada. Domain dikenal juga sebagai alamat website. Di dunia maya terdapat banyak sekali Domain, untuk membedakannya domain harus mempunyai nama yang biasa dikenal dengan Domain Name. Pada Domain terdapat system klasifikasi Nama Domain.
• gTLD (generic Top Level Domain)
Domain ini dikelola oleh ICANN. Domain yang ada disini adalah .com, .net, .org, dan seterusnya.
• ccTLD (country code Top Level Domain)
Domain ini dikelola oleh admin yang dipilih oleh ICANN. Domain Indonesia dikelola oleh ID DOMREG. Contoh: .co.id, sch.id, dan seterusnya.
Pada domain, kita akan mengenal subdomain. Sub domain ini di buat dari domain induknya, sub domain dapat dikenali dari penulisannya yang di pisahkan oleh dot (titik). misalkan jika domain induk nengachi.com, kita bisa membuat bebagai sub domain seperti tole.nengachi.com. Jadi domain induknya adalah nengachi.com dan sub domainnya adalah tole.
Jangan lupa domain anda sebaiknya memiliki arti dan mudah diingat, jangan sekali-kali membeli domain dengan penggabungan angka dan huruf karena akan susah diingat. Domain dengan nama 4b4ng3n3ng.com akan susah diingat. Pilihlah juga domain yang mudah diucapkan, jadi apabila ada ibu-ibu yang sedang bergosip tentang website anda mereka dapat mengucapkan domain anda dengan benar.

HOSTING
Jadi pastikan anda membeli domain dengan benar. Setelah membeli domain, anda akan membutuhkan hosting sebagai tempat penyimpanan database website anda.
Dalam memilih hosting ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Kapasitas: Anda perlu memperhatikan berapa kapasitas yang dibutuhkan, apakah 25MB, 50MB atau 1GB. Anda harus memilih dengan cermat sesuai kebutuhan karena tentu saja semakin besar kapasitas biayanya semakin mahal.
2. Teknologi yang digunakan: perhatikan server yang digunakan dan apakah bisa mendukung database yang akan anda gunakan.
3. Support: Periksa apakah perusahaan hosting yang ingin anda beli memiliki layanan support yang baik selama 24jam, jadi apabila tengah malam tiba-tiba anda mendapat masalah dengan website anda maka anda dapat menanyakan langsung kepada perusahaan hosting anda.
4. Database: Apabila anda membuat website dinamis, pastikan anda memeriksa apakah mereka menyediakan database. Periksa juga berapa jumlah database yang disediakan.
5. Backup: Apakah hosting anda memiliki fasilitas membackup data anda setiap hari.
6. Bandwith: Anda harus memeriksa kapasitas bandwith yang disediakan. Bandwith merupakan besarnya data transfer dalam sebulan.
Hosting ada bermacam-macam, yang paling banyak digunakan adalah virtual (shared) hosting. Dimana didalam satu server terdapat banyak hosting dan terdapat banyak domain. Biasanya hosting yang satu ini yang paling banyak digunakan, biayanya juga lebih murah. Free Hosting merupakan hosting gratisan, anda tidak perlu membayar apa-apa tetapi biasanya akan banyak iklan yang muncul pada website anda dan anda tidak bisa memiliki domain sendiri. Dedicated Hosting merupakan solusi yang paling mahal. Karena anda memiliki server sendiri dan dalam satu server tersebut hanya ada satu hosting dan domain milik anda. Anda memerlukan tenaga ahli untuk merawatnya. Collocated Hosting, sama seperti memiliki server sendiri dikantor / rumah anda, tetapi pada Collocated Hosting servernya terletak diperusahaan hosting dan mereka yang merawatnya.
Karena anda sudah mengerti anda dapat memilih Hosting dan Domain dengan bijaksana.










Membangun Server dengan Berbagai Macam Distro Linux

Teknologi merupakan hal yang mutlak harus dikejar agar kita dapat mengikuti perkembangannya yang semakin pesat. Kebutuhan informasi menjadi hal yang primer pada saat ini. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ini tak lepas dari internet sebagai wadah penyampainnya.

Kali ini membahas mengenai cara membuat server dengan menggunakan berbagai distro yang terhubung ke jaringan Wide Area Network (WAN). Sebelum melakukan konfigurasi siapkan alat dan bahannya.



Berikut adalah gambaran kerja yang akan kita buat.


Aturan IP yang kita gunakan adalah sebagai berikut

N1 : 10.0.0.0/8

Σ alamat : 16.777.216

Net ID : 10.0.0.0

Broadcast ID : 10.255.255.255

IP Used : 10.0.0.1 – 10.255.255.254

N2 : 172.17.0.0/16

Σ alamat : 65.536

Net ID : 172.17.0.0

Broadcast ID : 172.17.255.255

IP Used : 172.17.0.1 – 172.17.255.254

N1 : 192.168.254.0/24

Σ alamat : 255

Net ID : 192.168.254.0

Broadcast ID : 192.168.254.255

IP Used : 192.168.254.1 – 192.168.254.254

IP yang diterapkan pada jaringan adalah sebagai berikut

N1 : 10.10.10.0/8

N2: 172.17.0.0/16

N3: 192.168.254.0/24

Tabel Routing


KONFIGURASI SERVER

A. Konfigurasi Router 1 (OS Redhat)

Dalam melakukan konfigurasi Router 1, pastikan PC yang digunakan telah terinstal Operating System Redhat 9.0.

1) Lakukan konfigurasi NIC terlebih dulu.

Redhat 1 login: root

Password:

Last Login : Tue Nov 16 10:00:42 on tty1

[root@redhat1 root]# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

DEVICE=eth0

BOOTPROTO=202.110.101.2

NETMASK=255.255.255.248

GATEWAY=202.110.101.1

ONBOOT=yes

USERCTL=no

[root@redhat1 root]# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1

DEVICE=eth1

BOOTPROTO=10.10.10.1

NETMASK=255.255.0.0

ONBOOT=yes

USERCTL=no

2) Selanjutnya edit resolver pada folder /etc/. File ini berfungsi layaknya DNS pada windows

[root@redhat1 root]# vi /etc/resolv.conf

nameserver 10.210.254.2

nameserver 10.10.10.2

3) Restart konfigurasi jaringan yang telah dibuat


4) Agar client dapat terhubung dengan jaringan diatasnya, aktifkan IP Forward.

[root@redhat1 root]# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

[root@redhat1 root]# vi /etc/sysctl.conf

net.ipv4.ip_forward = 1

5) Kemudian masukkan perintah routing

[root@redhat1 root]#route add default gw 10.10.10.1

[root@redhat1 root]#/sbin/iptables -t nat -A POSTROUTING -s 10.0.0.0/8 -j MASQUERADE

[root@redhat1 root]#/sbin/iptables -t nat -A PREROUTING -s 10.0.0.0/8 -p tcp --dport 80 -j REDIRECT --to-port 3128

[root@redhat1 root]#service iptables save

[root@redhat1 root]#chkconfig iptables on

6) Agar konfigurasi router tidak hilang saat PC router restart, masukkan perintah routing pada file rc.local.

[root@redhat1 root]# vi /etc/rc.d/rc.local

7) Ping ke 202.110.101.1 dan 10.210.254.2


B. Konfigurasi DNS-Proxy Server (OS Debian 4.0)

Dalam melakukan konfigurasi DNS-Proxy Server, pastikan PC yang digunakan telah terinstal Operating System Debian 4.0.

DNS-Server

1) Setting interface pada /etc/network/. Tambahkan skrip dan simpan dengan menekan tombol “esc” ketik “:wq”.

citrix1:~# vim /etc/network/interfaces

auto eth0

iface eth0 inet static

address 10.10.10.2

netmask 255.0.0.0

2) Restart network

citrix1:~# /etc/init.d/network restart

3) Untuk membuat DNS dibutuhkan package yang tersedia pada DVD installer. Sebelum menginstal package, lakukan mounting.

citrix1:~# apt-cdrom add

4) Sebelum melakukan setting DNS, install package yang dibutuhkan.

citrix1:~#apt-get install bind9

5) Konfigurasi file named.conf pada folder /etc/bind/

citrix1:~# vim /etc/bind/named.conf

zone “citrix1.com” {

type master;

file “/etc/bind/db.fw”;

};

zone “10.10.10.in-addr.arpa” {

type master;

file “/etc/bind/db.rv”;

};

6) Untuk konfigurasi zone forward dan reserve, copy file yang ada di /etc/bind/

citrix1:~# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.fw

citrix1:~# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.rv

7) Edit file yang telah dicopy

citrix1:~# vim /etc/bind/db.fw


citrix1:~# vim /etc/bind/db.rv


8) Setelah itu, restart bind

citrix1:~# /etc/init.d/bind9 restart

9) Untuk menecek DNS beri perintah “nslookup”

citrix1:~# nslookup


PROXY-Server

1) Install paket yang dibutuhkan untuk membuat proxy adalah squid. Didalam DVD debian 4 sudah tersedia dengan squid 2.6. Untuk konfigurasi squid,

citrix1:~# vim /etc/squid/squid.conf

Cari tulisan http_port 3128 tepatnya pada baris ke-73, kemudian tambahkan transparent seperti pada gambar. Hal ini digunakan agar squid berjalan secara transparan melalui port 3128.

2) Cari tulisan cache_mem 8 MB yaitu pada baris 771, hapus tanda pagar # dan ganti dengan setengah memory pc. Misal 512.


3) Pada cache_dir ufs /var/cache/squid 100 16 256, hapus tanda pagar # dan angka 100 ganti dengan setengah hardisk. Misal 20000. Konfigurasi ini digunakan untuk menyimpan cache. Agar ketika client membuka situs yang sama maka cache yang tersimpan itulah yang akan diberikan ke client.


4) Hapus tanda pagar # pada cache_log /var/log/squid/cache.log dan cache_store_log /var/log/squid/store.log yaitu pada baris ke 1119 dan 1129. konfigurasi ini untuk mengaktifkan cache log, artinya untuk melihat situs-situs apa yang dikunjungi client.


5) Pada bagian acl (access control list), buat nama jaringan dan network yang akan menggunakan proxy. Misal menggunakan nama citrix1 maka, acl citrix1 src 10.0.0.0/8. acl artinya access control list. Src artinya sourch, 10.0.0.0/8 adalah network ip kita.


6) Pada bagian INSERT YOUR OWN daftarkan nama jaringan yang telah dibuat. Masukkan pada bagian http_access. Misal http_access allow citrix1. Maka proxy akan berjalankan pada jaringan citrix2 dengan network 10.0.0.0/8


7) Setelah itu maka konfigurasi proxy telah selesai, simpan konfigurasi tersebut dan buat swap directory squid dengan konsole squid –z. dan start proxy dengan konsole /etc/init.d/squid start.

citrix1:~# squid -z

8) Untuk melakukan konfigurasi untuk penge-blokan, web, situs, kata. Tambahkan perintah dibawah ini, tapi dengan urut, karena linux membaca konsole secara beraturan dari atas ke bawah.

acl kecuali dstdomain “/etc/squid/kecuali.txt”

acl bloksitus dstdomain “/etc/squid/bloksitus.txt”

acl blokkata url_regex –i “/etc/squid/blokkata.txt”

9) Lalu tambahkan konsole pada tag http_access, untuk acl blok yang akan dideny atau diallow, untuk kecuali, harus diallow, karena berisi web khusus yang tidak keblok.

http_access allow kecuali

http_access deny bloksitus

http_access deny blokkata


i

10) Buat daftar web dan kata yang akan diblok pada directory /etc/squid. Seperti pada konfigurasi squid, bahwa kecuali diletakkan pada /etc/squid/kecuali.txt maka vi /etc/squid/kecuali.txt isikan situs-situs khusus yang tidak diblog misal www.indowebster.com. Begitu pula kata yang akan diblog, buat daftarnya pada file /etc/squid/blokkata.txt misal web. Untuk daftar situs yang diblog diletakkan pada /etc/squid/bloksitus.txt misal www.facebook.com.

11) Selesaikan konfigurasi squid dengan member perintah

citrix1:~# squid –k reconfigure

citrix1:~# /etc/init.d/squid restart

12) Lakukan pengetesan pada internet explorer bahwa proxy kita sudah jalan ketik pada search web (situs yang telah diblok kata)


13)Lakukan pengetesan pada internet explorer bahwa proxy kita sudah jalan ketik pada url www.facebook.com (situs yang telah diblok situs)

C. Konfigurasi WEB-MAIL Server (OS Debian Woody)

Dalam melakukan konfigurasi WEB-MAIL Server, pastikan PC yang digunakan telah terinstal Operating System Debian Woody.

WEB-Server

1) Setting interface

woody:~# nano /etc/network/interfaces

auto eth0

iface eth0 inet static

address 10.10.10.4

netmask 255.0.0.0

gateway 10.10.10.1

dns-nameserver 10.10.10.2

dns-server citrix1.com

woody:~# nano /etc/resolv.conf

search citrix1.com

nameserver 10.10.10.2

woody:~# /etc/init.d/network restart

2) Web server yang akan dibangun menggunakan xampp dan content joomla. Pertama ekstract xampp pada directory /opt/.

woody:~# tar xvfz xampp-linux-1.2.tar.gz –C /opt/

3) Aktifkan xampp

woody:~# /etc/lampp/lampp start

4) Edit file httpd.conf pada /opt/lamp/etc/

woody:~# nano /etc/lamp/etc/httpd.conf

ServerAdmin admin@citrix1.com

ServerName www.citrix1.com

5) Restart xampp

woody:~# /opt/lampp/lampp restart

6) Setelah melakukan konfigurasi xampp, lakukan konfigurasi content yang digunakan yaitu joomla. Awalnya buat directory joomla di /opt/lampp/htdocs/. Extract file joomla pada directory yang telah dibuat.

woody:~# mkdir /opt/lampp/htdocs/joomla

woody:~# tar xvfz Joomla_1.5.21-Stable-Full_Package.tar.gz –C /opt/lampp/htdocs/joomla

7) Edit display errors pada file /opt/lampp/etc/php.ini dan pada kata display_errors = on diubah menjadi display_errors = off

woody:~# nano /opt/lampp/etc/php.ini

8) Restart xampp

woody:~# /opt/lampp/lampp restart

9) Pada PC Client cek webserver menggunakan browser, dan pastikan bahwa client sudah benar-benar connect dengan jaringan server. Pada address bar ketik nama domain yang sudah dibuat. Dan pilih PHPMYADMIN.


10) Buat folder Joomla pada kolom Create new database.


11) Setting joomla dilakukan melalui PC client, Jika requirement joomla sudah terpenuhi, akan melihat halaman awal instalasi joomla yakni pemilihan bahasa pengantar yang digunakan pada langkah-langkah instalasi joomla selanjutnya. Pilih default bahasa pengantar en-GB- English (United Kingdom).Klik Next.

12) Langkah selanjutnya adalah cek prainstal. Pada langkah ini, Joomla melakukan cek requirement apakah server yang pergunakan sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan joomla. Joomla akan mencek berbagai parameter PHP yang dibutuhkan untuk operasional Joomla. Selanjutnya klik Next.

13) Pada langkah ini, terdapat pernyataan lisensi GNU General Public License yang digunakan sebagai lisensi Joomla. Dengan lisensi ini, anda bebas menggunakan Joomla untuk keperluan anda, menyebarluaskan, dan memodifikasinya. Klik Next.

14) Langkah konfigurasi database ini adalah langkah yang penting karena Joomla akan menggunakannya untuk melakukan koneksi ke database. Karena pada tutorial ini menggunakan xampp, ketikkan isian konfigurasi dengan :

- Database Type : mysql à Database yang digunakan

- Host Name : localhost à Nama hostname

- Username : root àUsername MySql

- Password : ------- à (kosongi, default)

- Database Name : Joomla à Nama database yang digunakan

Selanjutnya klik Next.

15) Langkah ini untuk melakukan konfigurasi FTP (File Transfer Protocol) yang berfungsi menangani transfer file. Biarkan default dan klik Next.

16) Pada langkah ini, Kita menentukan konfigurasi :

- Site Name : www.citrix1.com à isikan dengan nama website

- Your Email : hasty_susy@yahoo.com à isikan dengan email and

- Admin Password : ●●●● à isikan dengan password administrator web

- Confirm Admin Password : ●●●● à isikan ulang password admin

Selanjutnya klik Next.

17) Tampilan terakhir adalah Finish. Disini copy script pada kode are dan paste pada notepad. Simpan script tersebut dengan nama “configuration.php” dan letakkan file tersebut pada folder /opt/lampp/htdocs/Joomla melalui media flash disk atau software yang bisa menremote PC Web Server. Kemudian hapus direktori Installation.

woody:~#

18) Edit kembali file httpd.conf

ServerName www.citrix1.com

DocumentRoot /opt/lampp/htdocs/joomla

19) Browse web yang telah dibuat.


Mail Server

1) Install package yang dibutuhkan,

Woody:~#apt-get install uw-imapd

Woody:~#apt-get install ipopd

Woody:~#apt-get install postfix

2) Berikut adalah tampilan ketika instalasi postfix


3) Edit postfix untuk mengisikan IP yang akan digunakan client supaya bisa mengakses webmail server.

Woody:~#nano /etc/postfix/main.cf

Mynetworks = 192.168.254.1

4) Install package selanjutnya, yaitu squirrelmail.

Woody:~#apt-get install squirrelmail


5) Edit file apache.conf pada directory /etc/squirrelmail/ kata squirrelmail diubah menjadi webmail, supaya pada PC Client dapat mengakses webmail dengan alamat www.citrix1.com/webmail

Woody:~#nano /etc/squirrelmail/apache.conf

Alias /webmail/usr/share/squirrelmail

6) PC Client juga dapat mengakses dengan alamat mail.citrix1.com dengan menambahkan script virtualhost pada directory /opt/lampp/etc/.

Woody:~#nano /opt/lamp/etc/httpd.conf

ServerName mail.citrix1.com

DocumentRoot /usr/share/squirrelmail

Include /etc/squirrelmail/apache.conf

7) Restart xampp dengan perintah

Woody:~# /opt/lampp/lampp restart

8) Cek webmail menggunakan links www.citrix1.com/webmail atau mail.citrix1.com


9) Agar bisa untuk menguji coba pengiriman email, maka buat user untuk login ke webmail masing-masing. Disini akan membuat 4 user, yaitu info, team, kelompok, dan group dan diperbolehkan untuk mengakseskannya dengan menggunakan perintah chmod.

Woody:~# adduser info

Woody:~# adduser kelompok

Woody:~# adduser team

Woody:~# adduser group

Woody:~# chmod –R 777 /usr/share/squirrelmail/data

10) Cek pada sisi client, login sebagai info


Lakukan pengiriman mail


Cek pada user yang lain


11) Mail telah berhasil dibuat

D. Konfigurasi FTP Server (OS Ubuntu Server 8.04)

Dalam melakukan konfigurasi FTP Server, pastikan PC yang digunakan telah terinstal Operating System Ubuntu Server 8.04.

1) Seting NIC pada file /etc/network/interfaces. Tambahkan skrip dan simpan dengan menekan tombol “Esc” ketik “ :wq “ sehingga tampak seperti berikut.

root@ubuntu:~# vim /etc/network/interfaces

auto eth0

iface eth0 inet static

address 10.10.10.3

netmask 255.0.0.0

network 10.0.0.0

broadcast 10.0.0.255

gateway 10.10.10.1

dns-nameservers 10.10.10.2

dns-search citrix1.com

2) Edit file /etc/hosts untuk mensetting hostname komputer.

root@ubuntu:~# vim /etc/hosts

127.0.0.1 localhost.localdomain localhost

10.10.10.2 ftp1.citrix1.com ftp1

3) Selanjutnya edit resolver pada yang terletak pada /etc/resolv.conf. File ini berfungsi layaknya DNS pada Windows.

root@ubuntu:~# vim /etc/resolv.conf

search citrix1.com

nameservers 10.10.10.2

4) Restart konfigurasi jaringan yang telah dilakukan.

root@ubuntu:~# /etc/init.d/networking restart

* Reconfiguring network interfaces... [ OK ]

5) Lakukan pengecekan terhadap kartu jaringan.

root@ubuntu:~# ifconfig eth0

6) Lakukan ping terhadap eth0

root@ubuntu:~# ping 10.10.10.3

PING 10.10.10.3 (10.10.10.3) 56(84) bytes of data.

64 bytes from 10.10.10.3: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.161 ms

64 bytes from 10.10.10.3: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.120 ms

--- 10.10.10.3 ping statistics ---

2 packets transmitted, 2 received, 0% packet loss, time 999ms

rtt min/avg/max/mdev = 0.120/0.140/0.161/0.023 ms

7) Install aplikasi FTP Server yakni vsftpd.

root@ubuntu:~# apt-get install vsftpd

8) Edit file konfigurasi utama aplikasi FTP Server pada folder /etc. Cari skrip yang sesuai seperti contoh, ubah sepeti contoh kemudian simpan. Sebelumnya salin file vsftpd.conf yang asli, agar saat sistem FTP mengalami gangguan dapat direstore ulang.

root@ubuntu:~# cp /etc/vsftpd.conf /etc/vsftpd.conf.asli

root@ubuntu:~# vim /etc/vsftpd.conf

anonymous_enable=NO

local_enable=YES

write_enable=YES

local_umask=022

9) Restart aplikasi FTP Server

root@ubuntu:~# /etc/init.d/vsftpd restart

* Stopping FTP server: vsftpd [ OK ]

* Starting FTP server: vsftpd [ OK ]

10) Buatlah user baru pada sistem dengan mengetik perintah adduser<spasi> . Selanjutnya lakukan pengecekan FTP Server dengan masuk pada layanan FTP, setelah sukses dapat langsung keluar.

root@ubuntu:~# adduser ftp2

Setelah menambhakan user, jika kita akan member hak akses penuh pada user tersebut maka kita hari merubah mode user tersebut dengan cara

root@ubuntu:~# chmod –R 777 /home/ftp2 (nama user)

Lalu setelah itu kita cek ftp

root@ubuntu:~# ftp ftp.citrix1.com

Connected to ns.citrix1.com.

220 (vsFTPd 2.0.6)

Name (ftp.citrix1.com:ftp1): ftp1

331 Please specify the password.

Password:

230 Login successful.

Remote system type is UNIX.

Using binary mode to transfer files.

ftp>

ftp> exit

221 Goodbye.

11) Lakukan pengecekan layanan FTP dari klien. Buka Web Browser, ketikan alamat ftp://ftp.citrix1.com pada Address bar. Maka akan muncul jendela login pada FTP. Masukan User name milik User yang terdapat pada sistem. Pada contoh dimisalkan ftp1, sekaligus juga Password untuk user ftp1. Tekan Log on.

12) Maka tampilan akan dibawa pada jendela baru. Pada jendela ini terdapat file-file pribadi milik user yang telah terdaftar dalam sistem. Lakukan percobaan dengan membuat folder, kemudian menghapusnya. Cara ini untuk mengecek mode write_enable=YES yang diatur pada file vsftpd.conf pada sistem. Apabila berhasil membuat dan mengahapus folder berarti FTP Server telah berjalan sesuai konfigurasi yang telah dilakukan.

13) Apabila aplikasi yang telah dikonfigurasi seperti contoh diatas, tetapi tidak dapat berjalan sesuai konfigurasi, maka dibutuhkan pengecekan ulang atau restart ulang aplikasi FTP. Layanan FTP pada Ubuntu-Server kadang kala kurang stabil, maka dari itu dibutuhkan kecermatan dalam pembangunannya.

E. Konfigurasi Router 2 (OS Mikrotik)

Dalam melakukan konfigurasi Router 2, pastikan PC yang digunakan telah terinstal Operating System Mikrotik.

1) Buka aplikasi winbox. Klik tanda ( ... ) di sebelah kanan kotak Connect to untuk mendapatkan identitas mac address, ip address yang digunakan oleh pc yang telah anda install mikrotik, untuk lebih mudahnya anda connect dengan mac address dengan mengklik mac address yang akan muncul pada saat anda mengklik tanda (...), isi kolom login dengan “admin” dan password biarkan kosong. kemudian anda klik Connect.


2) Setting IP Address. Pilih menu IP --> address. Klik tanda “+” untuk membuat konfigurasi IP address.

Address 10.10.10.11/8

Network 10.0.0.0

Broadcast 10.255.255.255

Interface ether1

Apply, OK

Address 172.17.0.1/8

Network 172.17.0.0

Broadcast 172.17.255.255

Interface ether2

Apply, OK

3) Kemudian setting Default Gateway, pilih menu IP --> routes

Destination 0.0.0.0/0 *)menunjukkan bahwa semua IP bisa melewati router ini

Gateway 10.10.10.1

Apply, OK

4) Lakukan setting DNS juga. Pilih menu IP --> DNS. Klik settings

Primary DNS 10.10.10.2

Secondary DNS 10.210.254.2

ü Allow Remote Request

OK

5) Untuk mendaftarkan IP address yang akan dirouting, pilih menu IP --> Firewall. Pilih opsi “mangle”, klik tanda “+”

General chin prerouting

Src Address 172.17.0.2

Action Action mask routing

New Routing mark router-2

× Passtrough *)jangan dicentang

OK

Lakukan langkah tersebut sebanyak IP client yang menggunakan IP 172.17.0.2 – 172.17.0.13.

Kemudian pilih Opsi “NAT”, klik tanda “+”, setting ini untuk membuat NAT.

General chin prerouting

Src Address 172.17.0.2

Action Action masquerade

Apply, OK

Lakukan langkah tersebut sebanyak IP client yang ada

6) Dalam pengaturan bandwith, dapat dilakukan pada menu Queue. Klik tanda”+”.

Name radio1

Target Address 172.17.0.2

ü target upload ü target download

Max limit 256 k 256 k

Burst

Burst Limit 512 k 512 k

Burst Threshold 512 k 512 k

Burst Time 512 k 512 k

Time

Time 00:00:00 1d 00:00:00

Apply, OK

7) Untuk memudahkan memonitoring jaringan, buatlah graphing monitoring. Pilih menu tools --> graphing. Pilih tab Queue Rules. Klik tanda “+”

Simple Queue radio1

Allow Address 172.17.0.2

Apply, OK

Lakukan sebanyak client yang ada

Kemudian masuk tab Interface Rules. Klik tanda “+” untuk membuat graphing.

Interface all

Allow Address 172.17.0.2

OK

F. Konfigurasi Client

F.1. Hotspot

Menurut gambar kerja diatas, bahwa sistem kerja Server menggunakan media koneksi tanpa kabel (wireless) yakni Access Point (AP). Maka dari itu langkah pertama yakni mensetting perangkat jaringan tanpa kabel dari Server agar tersambung dengan. Untuk melakukan setting lebih baik lakukan pada Sistem Operasi yang berbasis GUI, karena settingan AP dilakukan melalui Web Browser seperti Mozilla Firefox. Berikut langkah-langkahnya.

1) Hidupkan Access Point dan hubungkan dengan komputer yang mempunyai Sistem Operasi berbasis GUI. Pada laporan ini AP yang digunakan bermerk TP-Link. Untuk mengkonfigurasi AP, terlebih dahulu harus mengetahui IP Address Default AP beserta User Default dan Password Defaultnya. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada buku manual atau mencari informasi di internet. Tetapi apabila AP tersebut telah digunakan, maka kemungkinan IP yang terdapat pada AP bukanlah IP Default lagi. Untuk mengembalikannya resetlah AP terlebih dahulu. Tekan tombol reset dengan ujung bolpoin dan sebagainya pada saat AP dalam kondisi hidup. Tahan antara 5-10 detik. Indikatornya (lampu LED) pada AP yang mati saat direset harus menyala kembali.

2) Untuk AP merk TP-Link, IP Default yang telah diketahui adalah 192.168.1.1. Untuk dapat menghubungkannya dengan komputer, terlebih dahulu setting IP Address komputer agar sekelas dengan IP Address Default AP, misalnya 192.168.1.1. Cek dengan ping ke alamat IP Default AP. Jika telah terhubung, buka Web Browser kemudian ketik IP Address Default AP pada Address bar. Maka akan muncul jendela login. Untuk User Default AP isikan admin dan Password isikan admin juga.


3) Setelah masuk halaman utama, pilih Network à LAN. Untuk melakukan konfigurasi IP yang akan di Broadcast ke client.

MAC Address 00-27-19-FC-F6-AC

IP Address 192.168.254.1

Subnet Mask 255.255.255.0

4) Lakukan juga konfigurasi untuk bisa terhubung ke server yang telah dibuat. Pilih Network à WAN

WAN Connection Type Static IP

IP Address 172.17.0.2

Subnet Mask 255.255.0.0

Default Gateway 172.17.0.1

Primary DNS 10.10.10.2

Secondary DNS 10.210.254.2

5) Setelah konfigurasi IP selesai, lakukan setting wireless. Pilih Wireless à Wireless Setting. Pada kolom menu SSID isikan yang digunakan, “TKJ-CITRIX”.

6) Setelah itu tekan tombol save yang terletak dibawah. Maka akan muncul proses menyimpan konfigurasi AP. Perhatikan indikator kartu jaringan yang terdapat di pojok kanan bawah. Saat AP melakukan restart, kartu jaringan dalam kondisi unplugged untuk sementara, selanjutnya akan terkoneksi kembali.

7) Agar client bisa mendapat IP tanpa melakukan setting, lakukan konfigurasi DHCP. Pilih DHCP à DHCP Settings.

DHCP Server Enable

Start IP Address 192.168.254.2

Last IP Address 192.168.254.10

Default Gateway 192.168.254.1

Primary DNS 10.10.10.2

Secondary DNS 10.210.254.2

8) Ketika menekan tombol save, akan muncul tampilan berikut yang menunjukkan jika TP-Link diminta untuk melakukan reboot. Untuk melakukan reboot. Pilih System Tools à Reboot. Tekan Reboot.

9) Cek pada Client, dengan member perintah “ifconfig”. Maka akan muncul tampilan berikut.


10) Untuk melihat client yang sedang terhubung pada jaringan, pilih DHCP à DHCP Clients List



Pada dasarnya setting AP agar bisa berjalan berdasarkan konsep kerja hanya seperti contoh diatas. Namun settingan AP dapat dispesifikan dengan memperhatikan faktor keamanan. Beberapa jenis AP telah diberikan fasilitas filtering MAC Address, WEP dan WPA. Pada laporan ini membahas hal tersebut dengan syarat seluruh jaringan telah dapat berjalan dengan baik sesuai dengan gambar kerja.

Security Filtering MAC Address

1) Untuk konfigurasi security Filtering MAC Address, pilih Wireless à MAC Filtering. Klik Enable. Pada Filtering Rules pilih “Allow the station not specified by any enabled entries in the list to access”. Pilihan ini dimaksudkan bahwa MAC Address yang terdaftar akan bisa mengakses jaringan yang ada. Sedangkan pilihan “Deny the station not specified by any enabled entries in the list to access” dimaksudkan jika ingin mengkonfigurasi MAC Address agar tidak bisa mengakses jaringan yang ada.

2) Untuk mendaftarkan MAC Address klik Add New. Tulislah MAC Address dari PC Client. Agar mudah mengetahui pemilik MAC Address, pada kolom description isikan keterangan dari MAC Address misal dengan member nama pemilik MAC Address tersebut. Disini juga bisa melakukan setting MAC Address mana yang boleh mengakses dan mana yang tidak boleh mengakses jaringan.

MAC Address 00-02-6F-74-5F-24

Description fatul

Privellege deny

Status Enabled


Security WEP

WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metode otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.

1. Setting WEP ada pada Wireless à Wireless Setting. Beri tanda centang pada “Enable Wireless Security”. Pada kolom Security Type pilih WEP dan WEP Key Format pilih ASCII. Kolom WEP Key isikan password yang akan digunakan sebagai security, kali ini isikan “abc12”, pada kolom Key Type pilih 64 bit. Simpan konfigurasi dengan menekan save.

2. Pada client bisa di cek. Saat melakukan connecting pada “TKJ-CITRIX” akan diminta untuk melakukan authentication.


F.2. Wireless

Berikut ini adalah cara mensetting wireless. Konsepnya, AP yang digunakan difungsikan sebagai bridging saja. AP yang digunakan adalah 2 unit AP merk En-Genius

1) Hubungkan AP yang akan disetting sebagai Access Point/ hanya broadcast IP saja dengan laptop.

2) Buka web browse. Ketik alamat IP default AP pada address bar. Pada jendela login, username diisi dengan “admin”, begitu juga pada kolom password.

3) Konfigurasi pertama, pilih menu System Properties

Devive Name AP-Kanan

Country Region Indonesia

Operation Mode Access point

4) Konfigurasi IP pada system --> IP Setting

IP Address 192.168.124.2

IP Subnetmask 255.255.255.0

Default Gateway 192.168.124.1

Primary DNS 10.10.10.2

Secondary DNS 10.210.254.2

Access Point akan reboot.

5) Berikutnya konfigurasi wireless, pilih menu wireless network dan muncul beberapa profile SSID yang dimiliki access point, klik edit. Muncul jendela SSID profile ‘EnGenius1’ dan ganti SSID dengan ‘IT-CITRIX’ centang pada suppressed SSID yang berfungsi untuk menghidden agar SSID broadcast tidak terdeteksi oleh public dan wireless security ubah menjadi ‘WEP’, hingga muncul opsi lanjutan berikut:

Auth type Open system

Input mode ASCII

Key length 40/64-bit (10 hex digits 0f 5 ASCII char)

Default key 1

Dan masukkan key atau kata kunci untuk diisi bila suatu client atau user ingin mengoneksi ke acces point melalui wireless, klik save

6) Kembali ke pengaturan wireless network, klik apply dan tunggu hingga proses penyimpanan konfigurasi selesai.dan bila selesei segera putus koneksi dan hubungkan kabel starigh ke engenius yang akan dijadikan client bridge.

7) Masuk pada Wireless mac filter, pengaturan ini berfungsi untuk dimana hanya user atau client tertentu yang mengkaskes access point maupun sebaliknya dengan menggunakan mac address dari user atau client tersebut. Disini yang hanya dimasukan adalah mac address dari client bridge dan atur allow for this mac agar selain mac yang tidak terdaftar pada mac filter tidak dapt terkoneksi ke AP.

8) Selanjutnya atur konfigurasi untuk client bridge yang berfungsi untuk mengkoneksi ke access point, disini client bridge menggunakan en-genius eoc-2610 yang akan mengoneksi ke acces point dengan hanya menggunakan SSID nya saja.

9) Pertama atur ulang ip menjadi ip default en-genius yaitu 192.168.1.1, dan segera masuk browser dan login dengan masukan kata admin pad username dan password, hingga muncul tampilan awal dari en-genius.

10) Masuk pada system properties atur nama device dan letak negara, serta disini centang operation mode pada client bridge, disini client bridge berfungsi untuk menjebatani access ke acces point.klik apply dan tunggu hingga proses penyimpanan selesai.

11) Berikutnya mengatur konfigurasi ip pada system, memilih ip setting dan mengisikan alamat IP berikut:

IP Address 192.168.124.3

IP Subnet Mask 255.255.255.0

Default Gateway 192.168.124.1

Primary DNS 10.10.10.2

Secondary DNS 10.210.254.2

Apply

12) Segera atur ulang ip static anada dan samakan dengan yang anda gunakan tadi, login kembali ke browser anda.

13) Klik site survey , dan muncul jendela baru pencarian jaringan wireless yang tertangkap sinyal en-genius, disini untuk mengkoneksikan bridge dengan acces point dengan cara mehubungkan antar ssid saja , klik BSSID acces point yang telah kita atur tadi dengan mengklik pada alamat mac addressnya, disini kami memilih IT-CITRIX yang telah kami buat.

14) Pada sisi client, Untuk melakukan uji koneksi gunakan client yang terhubung dengan lan client bridge dan atur ip pada network connection dengan rincian berikut:

Ip address 172.17.0.9

Subnet mask 255.255.0.0

Default gateway 172.17.0.1

Preferred DNS server 10.10.10.2

Alternate DNS server 10.210.254.2

ok


F.3.Client Router 2

1) Lakukan konfigurasi IP seperti biasa

2) Dan cek koneksi