Salah satu hal yang membingungkan bagi pemula di Linux (dan varian *nix lainnya) adalah directory structure. Konsep penamaan drive seperti drive A:, B:, C: dan seterusnya di DOS maupun Windows memang diakui bisa membuat Bill Gates kaya :D. Sedangkan di Linux, kita tidak akan mengenal hal seperti itu.
Windows memiliki directory Program Files, TEMP, System32, dsb. Kita tentu mengetahui fungsi dari masing-masing directory (folder) di Windows. Sebagai informasi, berikut akan saya berikan sedikit penjelasan mengenai struktur directory di Linux.
< / >
Root directory. Awal dari struktur direktori pada Linux. Semua file dan direktori berada di bawah root direktori ini, biasanya direktori root ini hanya terdiri dari subdirektori, jadi bukanlah ide yang bagus jika kita menyimpan file di dalam direktori root ini..
Jangan bingunga antara direktori root dengan: direktori user account root, password root (yang jelas adalah password untuk user root) atau home directory dari user root.
< /boot >
Sesuai namanya, ini adalah tempat dimana Linux menyimpan informasi yang diperlukan saat booting. Contoh, disini tempat kernel Linux disimpan. Jika Anda “list” isi dari /boot, Anda akan melihat file bernama vmlinuz - inilah kernelnya.
< /etc >
Tempat menyimpan file konfigruasi pada sistem Linux. Pada Windows bisa disamakan dengan “Control Panel”. Beberapa hal menarik yang ada di direktori ini:
/etc/inittab
Sebuah file text yang menjelaskan proses yang dijalankan saat sistem boot selama pengoperasian normal. Contoh, disini kita bisa menentukan kalau kita mau sistem X windows dijalankan secara otomatis saat booting, dan mengatur apa yang akan terjadi jika user menekan tombol Ctrl+Alt+Del.
/etc/fstab
File ini berisi penjelasan mengenai berbagai macam file system dan mount pointnya, seperti floppy, cdrom, dll.
/etc/passwd
File yang berisi informasi mengenai user account. Disinilah dimanal user ditentukan.
< /bin, /usr/bin >
Dua direktori ini berisi bayak program untuk sistemnya. Direktori /bin berisi program paling penting yang dibutuhkan oleh sistem, seperti shell, ls, grep, dan lain2. /usr/bin berisi aplikasi untuk pengguna system, tapi pada kasus tertentu tidak terlalu membuat perbedaan jika kita ingin meletakkan program dalam /bin atau /usr/bin.
< /sbin, /usr/sbin >
Program administrasi sistem disimpan di direktori ini. Dalam banyak kasus, kita harus menjalankan program-program ini sebagai user root.
< /usr >
Direktori ini berisi aplikasi user dan beberapa file lainnya seperti source code, gambar, docs, atau file configurasi yang mereka gunakan. /usr adalah direktori terbesar di sistem Linux, beberapa orang lebih suka memisahkannya dalam partisi ternsediri. Beberapa hal menarik yang ada di direktori /usr:
· /usr/doc
Documentasi untuk aplikasi user dalam berbagai format file.
· /usr/share
File configurasi dan gambar bagi aplikasi user.
· /usr/src
File source code bagi software system, termasuk kernel linux.
< /usr/local >
Disini tempat kita install aplikasi dan file lain yang digunakan oleh sistem. Jika PC kita merupakan bagian dari jaringan, direktori /usr bisa secara fisik berada di PC lain dan bisa di-share melalui jaringan Linux. Pada jenis jaringan ini, direktori /usr/local hanya berisi hal-hal yang tidak seharusnya digunakan bersama-sama dan hanya ditujukan untuk mesin/pc lokalnya saja.
Jika komputer kita tidak alam sebuah jaringan, bukan berarti /usr/local tidak berguna. Jika kita mendapat aplikasi menarik yang bukan bagian dari distro, kita seharusnya install saja di /usr/local.
< /lib >
Librari (perpustakaan) bagi program yang secara dinamis terhubung. Serupa dengan DLL pada Windows.
< /home >
Disini tempat user menyimpan file personal. Semua user punya direktori sendiri dalam /home, dan biasanya ini satu-satunya tempat dimana user normal bisa menulis file. Kita bisa mengatur sistem linux agar user normal bahkan tidak bisa me-list isi dari direktori home user lainnya.
< /root >Direktori bagi user Root. Lagi-lagi jangan bingung antara direktori ini dengan direktori (/) .
< /var >
Direktori ini mengandung data variable yang berubah secara konstan saat sistem berjalan. Yang menarik didalam subdirektori var:
· /var/log
Direktori yang mengandung system log files. Mereka diupdate saat sistem berjalan, dan mengecek log file ini bisa memberi informasi berharga mengenai kesehatan sistem. Jika sistem tiba-tiba ada yang tidak beres, file log bisa mengandung beberapa informasi mengenai situasi tersebut.
·/var/mail
Mail yang keluar dan masuk disimpan di direktori ini.
· /var/spool
Direktori ini berisi file yang di-antrikan untuk diproses, seperti printing.
< /tmp >
Program bisa menulis file temporari di sini.
< /dev >
Peralatan yang tersedia di sistem Linux. Ingatlah bahwa dalam Linux, devices(peralatan) diberlakukan seperti file, dan kita bisa baca dan tulis devicenya seperti files. Contoh, /dev/fd0 adalah floppy drive pertama, /dev/cdrom adalah CD drive, /dev/hda adalah drive IDE pertama, dst. Semua device yang dimengerti oleh kernel Linux ditempatkan di /dev, itulah sebabnya isinya mencapai ratusan.
< /mnt >
Direktori ini ditujuan sebagai mount points. Media penyimpanan fisik yang berbeda (seperti hard disk drives, floppies, CD-ROM’s) harus di-”sambung” ke beberapa direktori sebelum bisa diakses. “Penyambungan” ini disebut “mounting”, dan direktori tempat device ini disambung disebut mount point.
Direktori /mnt berisi mount point untuk berbagai device, seperti /mnt/floppy untuk floppy drive, /mnt/cdrom untuk CD-ROM, dan lain2. Akan tetapi, kita tidak dipaksa untuk menggunakan direktori /mnt untuk tujuan ini, kita bisa menggunakan direktori apapun yang kita mau. Sebenarnya dalam beberapa distro, seperti Debian dan SuSE, secara default menggunakan /floppy dan /cdrom sebagai mount point daripada direktori dibawah /mnt.
< /proc >
Ini adalah direktori spesial. Sebenarnya /proc cuma direktori virtual, karena ia sebenarnya tidak ada. Direktori ini berisi info tentang kernel. Ada banyak entries yang mewakili semua proses yang berjalan dalam sistem, dan beberapa entri yang mengizinkan akses ke configurasi sistem saat itu juga. Banyak dari entri itu bisa dilihat.
< /lost+found >
Disini Linux menyimpan file yang direstore setelah sistem menagalami crash dan paritisi yang belum di-unmount sebelum sistem dimatikan. Dengan begini kita bisa me-recover file yang seharusnya sudah hilang.
Struktur Direktori Linux
Label:
Open Suse
- Selasa, 13 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar